ASSALAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUHU ...SHALOM...'ALEYCHEM.....AHLAN WA SAHLAN....BRUCHIM HABAYIM....SELAMAT DATANG DI RASAIL SALAM SHALOM

Minggu, 24 Februari 2008

Mengapa Shalat Harus Lima Waktu ya?

Oleh: Abu Salma Al Hawary

Kita sebagai umat Islam tak jarang bertanya dalam hati ,” kenapa shalat itu harus lima waktu?”, atau banyak orang-orang di luar Islam yang bertanya seperti itu untuk memojokkan Islam.

Sekarang akan kita bahas masalah yang sering mengganjal di hati kita agar tidak menjadi ejekan umat lain, bahwa Islam itu berlandaskan doktrin.

Saya akan mengutip 2 ayat Al Quran sebagai landasan shalat 5 waktu dalam Islam

1.”Dirikanlah shalat di waktu tergelincir matahari sampai gelap malam, dan (dirikanlah) shalat subuh, sesungguhnya shalat subuh disaksikan para malaikat”

(Bani Israil :78)

pembahasan:

a. Waktu tergelincir matahari yaitu waktu untuk dua shalat, antara lain:
- Shalat Zhuhur, ketika matahari baru mulai tergelincir, kurang lebih jam dua belas siang.

- Shalat Ashar, ketika matahari sudah lebih tergelincir kearah barat sebelum terbenam.
b. Waktu 'sampai gelap malam', yaitu dua waktu shalat:
- Shalat Maghrib, ketika mulai gelap

- Shalat Isya', ketika sudah gelap malam.
c. Kemudian bunyi ayat terakhir sudah jelas dikatakan shalat Subuh.
Kalau dihitung, jelas sekali yang dimaksud ayat tersebut yaitu untuk shalat lima waktu (2 + 2 +1 = 5).


2.”Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan sebagian dari malam" (Huud 114).

Pembahasan:

Yang dimaksud dengan shalat pada 'dua tepi siang' tersebut adalah:
a. Tepi yang pertama, yaitu shalat di waktu pagi (Shubuh) dan lepas tengah hari (Zuhur) dan setelah tergelincir matahari (Ashar).
b. Tepi yang kedua, yaitu bagian terdekat dari malam: .
- Shalat Maghrib, ketika matahari terbenam.

- Shalat Isya', yaitu waktu terdekat dengan malam.

Jadi, sudah terbukti rukun Islam yang paling penting dalam hidup umat Islam ini, bahwa shalat itu benar.

Shalat adalah lambang perjuangan dan kasih sayang, karena kasih sayang Rasulullah SAW maka Ia rela dengan susah payah menjemput perintah shalat itu ke Sidratul Munthaha menemui Dzat yang Maha Pengasih, ALLAH Azza wa Jalla.

Wallahu a’lam bisshawwab



2 komentar:

  1. Dikatakan bahwa dahulu, 1.400 tahun yang lalu, Umar Ibn Al Khattab, Kalifah Islam kedua, mengirim surat kepada Raja Yazdgrid III dari Persia untuk melakukan Bei’at (bergabung bersama Kalifah dan menerima Islam). Umar menulis, “Di jaman dahulu, kekuasaanmu mencapai separuh dunia yang dikenal, tapi apa yang terjadi sekarang? Tentaramu telah dikalahkan di semua pihak dan negaramu hampir runtuh. Aku menawarkan padamu jalan untuk menyelamatkan dirimu. Mulailah sembahyang pada Allah, Tuhan yang Esa, Tuhan satu2nya yang menciptkan seluruh alam semesta. Kami bawa pesan Allah padamu dan dunia. Sembahlah Allah, Tuhan yang sejati.”

    Dan reaksi Raja Yazdgird III kepada Umar :

    (King Yazdgird III , Persia):
    “Dalam nama Ahura Mazda, pencipta Kehidupan dan Kecerdasan:
    Kau, dalam suratmu menulis bahwa kau ingin mengarahkan kami kepada Tuhanmu tanpa tahu siapa kami sebenarnya dan siapa yang kami sembah. Sungguh mengherankan bahwa sbg orang yg berkedudukan sebagai Kalifah Arab, pengetahuanmu sama dengan Arab kelas rendah yang berkeliaran di padang pasir !

    ”Kau menganjurkan kami menyembah Tuhan yang esa tanpa tahu bahwa selama ribuan tahun masyarakat Persia telah menyembah Tuhan yang esa dan mereka menyembahNya LIMA KALI sehari!

    “Kala kami telah mendirikan kebudayaan makmur dan luhur di dunia dgn menegakkan Pikiran2 Baik, Kata2 Baik, Perbuatan2 Baik dengan tangan2 kami sendiri, kau dan kakek moyangmu masih berkeliaran di padang pasir, memakan kadal, tidak punya apa2 untuk menafkahi dirimu dan kalian mengubur bayi2 perempuan kalian.” (Ini adalah tradisi Arab kuno, karena Arab lebih suka anak laki daripada anak perempuan.)

    ”Kalian pancung anak2 Tuhan, bahkan tawanan2 perang, memperkosa wanita, merampoki kafilah2, melakukan pembunuhan massal, menculik istri orang dan mencuri harta benda mereka ! Hati kalian terbuat dari batu, kami kutuk segala kekejian yang kalian lakukan. Bagaimana mungkin kau mengajari kami Jalan2 Tuhan jika kau melakukan perbuatan2 keji itu?"

    ”Apakah Allah yang memerintahmu untuk membunuh, merampoki dan menghancurkan itu ? Apakah kalian sebagai umat Allah yang melakukan ini dalam namaNya? Ataukah kalian berdua ?”

    ”Katakan pada kami. Dengan segala kekuatan miltermu, kelakuan barbarmu, pembunuhan dan perampokan dalam nama Allah yang Akbar, apakah yang telah kau ajarkan pada tentara Muslim ini? Pengetahuan apakah yang kausampaikan pada Muslim yang ingin kau paksa untuk ajarkan pada non-Muslim? Budaya apakah yang kau dapatkan dari Allahmu, sehingga kau berani2nya memaksakan itu kepada orang lain?”

    ”Aku mohon kau tetap bersama Allahmu yang Akbar di padang pasirmu dan tidak bergerak mendekat ke kota2 kami yang beradab, karena agamamu mengerikan dan kelakuanmu amat biadab!”

    BalasHapus
  2. TIDAK PUNYA BUKTI.....

    ahura mazda bukanlah Tuhan...
    dia cum aseonggok apai yang tak berdaya jika di siram air.......

    Lima kali????
    tapi bisa kapan aja kan...
    yang penting lima....

    tapi dalam islam, yang lima itu di atur dengan baik......

    Bani Israel ju8ga diperintahkan untuk membunuh.....
    lihat Yosua, samuel,daud......
    bahkan ini langsung dari Tuhan.....
    baca dong Alkitabnya.....
    jangan hoax aja.......
    gak pernah ngaca ya.......

    BalasHapus

Jika anda ingin bertanya tentang artikel yang bersangkutan.Silahkan cantumkan alamat email anda.Terima Kasih...