ASSALAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUHU ...SHALOM...'ALEYCHEM.....AHLAN WA SAHLAN....BRUCHIM HABAYIM....SELAMAT DATANG DI RASAIL SALAM SHALOM

Jumat, 07 Maret 2008

Al Kitab dan Syariat Islam

Oleh: Daniel Filipus Yesaya

Bagaimanapun disembunyikan,kebenaran akan muncul lagi. Begitu juga dengan syariat-syariat Islam yang sebenarnya telah diajarkan dalam Alkitab oleh para nabi terdahulu.

Inilah diantara banyak syariat yang masih tercantum dalam Alkitab:



1.Haram mengkonsumsi darah dan daging babi.

Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan.” (Imamat 7:26)

dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu” (Imamat 11:7, terjemahan lama)

Sesuai seperti yang dikatakan Al Qur’anul Karim.

“diharamkan bagi kamu memekna bangkai, darah, dan daging babi…”(QS. Al Maidah:3)

2.Berwudhu dengan membasuh tangan dan kaki.

“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.” (Keluaran 40:31-32)

3.Beribadah dengan cara bersujud ke arah Kiblat.

“…, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.” (Mazmur 5:8)

Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.” (Mazmur 95:6)

4.Kewajiban khitan

haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
(Kejadian 17:11-14)

“dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunat, ia diberi nama Yesus” (Injil Lukas :2:21)

5.Berpuasa pada bulan kesembilan

“Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem.” (Yeremia 36:9)

Catatan: Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriah

6. Jenazah harus dikafani, bukan dipetikan

“ dan Yusuf pun mengambil mayat itu dan mengafaninya dengan kain lenan yang putih bersih” (Injil Matius 27:59)

Dan masih banyak lagi syariat-syariat Islam yang dapat kita jumpai dalam Alkitab

Kamis, 06 Maret 2008

Muhammad Nabi Umat Hindu


-New Delhi, India. Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul "KALKY AUTAR" (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.

Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.

Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya "ABDULLAH". Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya "AMINAH". Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebiuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.

Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra' Mi'raj dimana Rasullah mengendarai Buroq

Muhammad dan Agama Buddha

Dalam Cakrawati, Senasutana 176 yang menyampaikan ramalan tentang Mitri dan ramalan ini di ulang kembali dalam sebagian kitab Agama Budha yang mengatakan bahwa akan datang Budha yang bernama "Mitri” yang berarti yang suci, yang terutama, yang bersinar dan penuh dengan pengetahuan, bijaksana, kecerdikan pengetahuan yang menyeluruh akan menerima wahyu, pengetahuan yanag utama dan ia akan mengajarkan permulaan untuk mencapai tujuannya dan ia akan mengajarkan agama kebenaran. Hal ini berarti akan sama dengan apa yang dikatakan oleh Budha. Namun sang Mitri ini akan memiliki ribuan pengikut sementara sang Budha hanya memiliki ratusan pengikut. Dalam “Buhares” Halaman 217 & 218 dikatakan, jika Mitri ini dianalisa berarti sesuatu yang bermanfaat yang memberikan rahmat yang memiliki rasa cinta kasih dalam dirinya. Jadi Mitri berarti “Rahmat” dalam bahasa Arab. Dalam Al-Quran Surat 21 (Al-Anbya) : 107 Allah Berfirman : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin)”.

Dalam “Mahaparinabana” Bab 2, Kalimat 22, disebutkan dalam buku ke-2 point 11 Hal 26 menyatakan bahwa Sang Budha tidak akan membedakan pengajarannya kedalam Isoterik dan Esoterik. Budha akan selalu menyatakan kebenaran dan sebagai sang guru pengetahuannya pasti tidak akan disembunyikan, apa yang Budha ajarkan waktu itu bukanlah sesuatu yang sebagian terbuka dan sebagian tertutup. Isi dan kandungan Al-Quran diajarkan oleh Nabi Muhammad di depan Umum dan terbuka dan melarang menyembunyikannya. Dalam Bab 5 ayat 26 dalam buku ke-2 point 11 hal 97, dikatakan , seperti halnya Budha yang memiliki “Sarvito” dengan nama “Ananda” demikian juga Budha Mitri yang akan datang mempunyai “Sarvito”. Sarvito dari Nabi Muhammad adalah seseorang bernama “Anas” , yang diberikan oleh orang tuanya, ayah dan ibunya pada nabi yang mulia di usia 8 tahun dan sang nabi menyebutnya sebagai anak yang tercinta, sikecil tersayang. Dan Anas dikirim oleh Nabi Muhammad saat perang dan damai, saat yang baik dan buruk hingga akhir hidupnya. Bahkan dalam perang Uhud dalam usianya yang ke 11 dia berdiri di depan Nabi dan melindungi beliau saat beliau terkepung oleh Musuh. Bahkan dalam perang Hunain hujan panah menerjang nabi dan Anas berdiri melindungi beliau. Ananda juga melindungi 11 terjangan pada Budha dan ia berdiri didepan Budha. Dalam Buhares Hal 214 ada 6 kriteria dari Mitri, keenam kriteria menunjuk pada Nabi Muhammad, antara lain yaitu :

  1. Ia akan menerima cahaya petunjuk pada malam hari
  2. Saat menerima pencerahan ia akan bercahaya
  3. Ia akan meninggal dengan cara yang alami dan baik
  4. Saat sang Mitri akan meninggal ia akan kembali bercahaya (bersinar)
  5. Meninggal di malam hari (sesuai Nabi yang ketika meninggal saat malam hari)
  6. Saat meninggal bentuk fisik tidak akan nampak kembali (setelah Nabi Muhammad wafat, gambar/wujud fisik beliau tidak ada, karena Islam melarang wujud Nabi digambar )

Muhammad dan Agama Zoroaster


Nabi Zoroaster, Nabi dalam agama Zorofinisme atau Persi-isme, merupakan pendiri agama yang dikenal dengan agama “Zoroaster” yang juga dikenal sebagai agama yang menjadikan api sebagai focus penyembahan (paganisme) yang entah api tersebut digunakan untuk alat konsentrasi dalam menyembah Tuhan yang sebenarnya atau memang mereka menganggap api adalah Tuhan Pencipta Alam. Keyakinan ini lahir sekitar 2.500 tahun yang lalu di Persia.

Mereka memiliki 2 kitab suci yaitu “Dasatir” dan “Awesta”. Dasatir dibagi dua menjadi “Kuta-dasatir” dan Kala-dasatir”. Sedangkan Awesta dibagi menjadi “Kuta-awesta” dan “Kelan-awesta” serta “Zenawesta (Maha Zen)”. Kitab mereka ditulis dalam “Bahalwi” dan “Zendi” yang mana sedikit dari mereka yang memiliki kesamaan bahasa. Dalam Zen-Awesta Bab 28 ayat 129 buku ke-2 volume 23, Zen-Awesta bagian 2 Hal. 223 mengatakan : “ Ia adalah pemenang, ia adalah sosiath, namanya “Astawed-Aresta”.

Sosiath berarti sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Dalam Al-Quran Surat 21 (Al-Anbya) : 107 Allah Berfirman : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin)”. Sosiath juga berarti ia yang berdoa (Muhammad dalam bahasa Arab berarti yang berdoa). Astawed-Aresta adalah sebuah makhluk yang berperang melawan Iblis dalam kehidupan manusia dan ia akan melawan terhadap pemujaan benda-benda”. Nabi Muhammad adalah pemenang dalam perebutan kota Mekah.

Astawed Areta berasal dari kata Astu yang berarti orang yang berdoa (seorang pemimpin agama), sesuai dengan kata “Ahmad” (nama lain Muhammad) yang berarti seseorang yang berdoa” Zen-Awesta jika dibaca lebih jauh dalam “Jamiasrath” Bab 16 ayat 95 dalam Buku ke-2 Volume 23 & Zen-Awesta nomor 2 Hal 28 dikatakan bahwa Teman dari Astawed-Aresta, mereka akan bertempur melawan Iblis, mereka akan memiliki pemikiran, pendengaran dan penglihatan yang bagus serta berbudi tinggi. Mereka tidak akan tergoyahkan keyakinannya karena hal-hal tersebut. Jika kita telaah Umat terbaik adalah yang sejaman dengan Nabi Muhammad beserta sahabat-sahabat beliau (para Khalifah & Tabi’in).

Dalam Dasatir dikatakan bahwa saat “Zoroastir” (pengikut Zoroaster) ketika mereka melakukan perjalanan untuk melakukan pelajaran kemudian menjadi banyak, ada seseorang yang muncul bersama kawan-kawannya yang akan menaklukkan dan mengalahkan kesombongan Persia dan para pengikutnya, dan mereka tidak menyembah api namun mereka berkiblat ke Ka’bah yang dibangun oleh Ibrahim, yang akan membersihkan pulau itu dan mereka ini akan menjadi rahmat bagi seluruh manusia, mereka akan memerintah daratan rahasia di Persia kecuali Antalkan dan orang-orang ini akan memilih raja yang murah hati. Dalam Kitab dikatakan bahwa Mandalasia Bab 60 ayat 637Sosiath akan menjadi nabi yang terakhir.

Wallahu a'lam bisshawwab


Rabu, 05 Maret 2008

Silsilah Mesias, Sang Anak Daud


Oleh: Daniel Filipus Yesaya

Hampir seluruh umat Kristen percaya bahwa Yesus yang dianggap Mesias, sebagai keturunan Daud. Hal ini dilatarbelakangioleh nubuat bahawa dari keturunan Daud akan muncul seoarng penolong bangsa Israel.

” Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.” (2 Samuel :12-13)

Dan dalam Injil Matius 1:1-16 dan Injil Lukas 3:23-33, telah disusun dua buah silsilah bagi Yesus yang sama sekali berbeda. Setidaknya ada tiga perbedaan antara kedua sislsilah tersebut:

1. Matuis menyebutkan bahwa putra Daud yang menurunkan Yesus adalah Salomo, sedangkan Lukas menyatakan bahw yang menurunkan Yesus adalah Natan.

2. Matius mencatat 28 generasi dari Daud sampai Yesus, seadngkan Lukas mencatat 43 generasi dari Daud sampai Yesus.

3. Pada Matius, ayah Yusuf adalah Yakub, sedangkan pada Lukas, ayah Yusuf adalah Eli.

Dan tidak ada satu pun nam yang sama selain Yusuf dari Nazareth. Walaupun begitu, usah untuk menemukan silsilah Mesias tersebut adalah sia-sia, karena bagaimana pun juga Yusuf bukanlah ayah kandung Yesus, dan Yesus pun tidak bisa dinyatakan keturunana Yusuf dalam daging, karena Yesus tidak berasal dari benih Yusuf.

” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus” (Matius 1:24-25)

Sedang dalam Injil sekalipun tidak ada kejelasaan tentang siapa Yusuf sebenarnya, Matius 1:18 menyebutnya sebagai tunangan Maria, sedangkan Matius 1:19 menyebut Yusuf sebagai suami Maria.

Karena tidak adanya kejelasan tentang status Yusuf, serta telah terbukti bahwa Yusuf bukan ayah Yesus, jadi otomatis nasab Yesus harus ditarik dari ibunya, Maria. Sekarang, siapakah Maria dan dari mana ia berasal?

”dan sesungguhnya Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya......” (Lukas 1:36)

”....istrinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet” (Lukas 1:5)

Jadi, Maria adalah keluarga dari Elisabet yang keturunan Harun. Otomatis Maria juga merupakan keturunan Harun bin Amram bin Kehat bin Lewi.

Sudah terbukti bahwa Yesus bukan dari keturunan Daud bin Isai bin Obed bin Boas bin Salmom bin Nahason bin Aminadab bin Ram bin Hezron bin Peres bin Yehuda. Pengikatan Yesus-Yusuf Daud adalah rekayasa uantuk melegitimasi bahw Yesus adalah keturunan Daud, Mesias yang dijanjikan sebagai juru selamat.

Kanisah Orthodoks Syria, musang berbulu ayam


Beberapa orang sedang bersiap-siap untuk menunaikan shalat maghrib.Dipimpin seorang imam shalat pun dimulai. Tapi jangan mengira meraka adalah umat Islam yang hendak melaksanakan shalat fardhu maghrib,mereka adalah Jemaat Kanisah Ortodoks Syria (KOS), salah satu cabang dalam Kekristenan Timur.






Jika dilihat dari luar mereka memiliki persamaan dengan umat Islam, dari cara berpakaian maupun hal-hal yang menyangkut ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.

Jemaat KOS juga beribadah dengan cara shalat. Hanya bedanya mereka shalat tujuh waktu dalam sehari semalam , setiap shalat hanya satu rakaat.berikut nama shalat yang mereka kerjakan:

  1. “Sholatus Sa’atul Awwal” atau “Sholat Jam Pertama” (“Sembahyang Singsing Fajar”, “Orthros”, “Matinus”, “Laudes”), yaitu ibadah pagi sebanding dengan “Sholat Subuh” (jam 5-6 pagi)
  2. “Sholatus Sa’atuts Tsalitsu”, atau“Sholat Jam Ketiga” (“Sembahyang Jam Ketiga”, “Tercia”) sholat ini sebanding dengan “Sholat Dhuha” (jam 9-11 pagi)
  3. “Sholatus Sa’atus Sadis” atau “Sholat Jam Keenam” (“Sembahyang Jam Keenam”, “Sexta”) dan sholat ini sebanding dengan “Sholat Dzuhur” (jam 12-1 tengah hari),
  4. “Sholatus Sa’atut Tis’ah” atau “Sholat Jam Kesembilan” (“Sembahyang Jam Kesembilan”, “Nona”) sebanding dengan “Sholat Asyar” (jam 3-4 sore).
  5. “Sholatul Ghurub” atau “Sholat Senja” (“Sembahyang Senja”, “Esperinos”, “Vesperus”) . Sholat ini sebanding dengan “Sholat Maghrib” (kira-kira jam 6 sore)
  6. “Sholatun Naum” atau “Sholat Purna Bujana” (“Sholat Tidur”, “Completorium”). Sholat ini sebanding dengan “Sholat Isya” (jam 8-12 malam),
  7. “Sholatul Lail” atau “Sholat Tengah Malam” (“Sembahyang Ratri Madya”, “Prima”). Sholat ini sebanding dengan “Sholat Tahajjud”.

Adapun tata cara shalat Jemaat KOS adalah sebagai berikut:

1. Adapun tata cara salatnya dimulai dengan posisi berdiri yang dipimpin oleh seorang imam berpakaian jubah warna hitam. Imam meletakkan kedua tangan di dada, membuat tanda salib, lalu mengucapkan lafaz dalam bahasa Arab: Bismil Abi wal Ibni wa Ruhil Quddus Ilahu Wahid (Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Allah Yang Maha Esa). Jamaah menyambutnya: Amin.

2. Imam melanjutkan berdoa dengan mengangkat kedua tangan dan disahuti oleh jamaah.

3. Setelah membuat tanda salib berikutnya, imam membungkukkan badan seperti posisi ruku, dan mengucapkan: Quddusun Anta, ya Allah (Kuduslah Engkau, ya Allah). Jamaah menyahut dengan menyucikan nama Allah Yang Mahakuasa, Yang Tak Berkematian. Jamaah memohon kasih sayang Allah yang telah disalibkan sebagai ganti umat manusia.

4. Imam berdiri tegak dan menadahkan tangan lagi.

5. Lalu imam bersujud, dan diikuti seluruh jamaah. Ketika bangun dari sujud, imam membaca Subhanaka Allahumma (Mahasuci Engkau, ya Allah), jamaah menyahut bersamaan. Sambil menadahkan tangan, imam dan jamaah membaca Doa Rabbaniyah (Doa Bapa Kami versi bahasa Arab).

“Abanalladzi fissamaawati, liyataqaddasi ismuka

liya’ti malakuutuka, litkun masyiatuka

kamaa fissamaa`i kadzalika ‘alal ardhi.

Khubzana kafaafanaa a’thinal yauma.

Waghfirlanaa dzunubana kamaa naghfiru nahnu aidhaan

Lilmudznibiina ilainaa walaa tudkhilnaa fii tajribatin

Laakin najjinaa minasy syirriir. Amen”


(Bapa kami yang ada di surga,

dimuliakanlah nama-Mu.

Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,

di atas bumi seperti di dalam surga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,

dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni

yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,

tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amin.)




6. Selanjutnya dibaca Salam Walidatullah (atawa Salam Maria).

“Assalamu'alayki, ya Maryam,

ya mumtaliyaa ni'matan, ar Rabbu ma'aki,

mubarakatun anti finnisa

wa mubarakatun tsamaratun batinki,

sayyidina Yesua'l masyiah.

Ya qiddissa Maryam, ya walidatullah,

shalli linahnul khutat, al'an wa fi'ssaati mautina.”

(Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu,

terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus.
Santa Maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini

sekarang dan saat kami mati .amin )

7. Imam kemudian membaca petikan Zabur (alias Mazmur dalam bahasa Aramaik), dan salat pun berakhir.

Jika umat Islam berpuasa selama 30 hari di bulan Ramadhan, maka jemaat KOS juga berpuasa 40 hari pada bulan April yang disebut Shaumul Kabir. Jika umat Islam berpuasa sunah Senin-Kamis, maka mereka Jemaat KOS berpuasa Rabu-Jum'at untuk mengenang kesengsaraan Yesus

Umat Islam membayar zakat sebesar 2,5%, sedangkan jemaat KOS membayar zakat sebesar 10%.

Jika tiba Hari Raya Paskah (Pekan Suci), maka umat KOS akan berziarah ke tanah Palestina-Israel untuk melaksanakan haji. Dan setelah pulang dari sana akan mendapat gelar Hadzi bagi laki-laki dan Hidziah bagi perempuan.

Pada saat Natal, mereka tidak melakukan hal seperti kebanyakan yang dilakukan oleh umat Kristen. Mereka merayakan Natal pada tanggal 6 Januari, dan mereka tidak mengucapkan selamat Natal, melainkan "Selamat Hari Raya 'Aidil Milad", yang artinya sama saja dengan Natal.



Itulah Jemaat KOS, mereka melakukan penyamaran atas ajaran Islam, agar umat Islam mengalami kebingungan dalam memilih yang hak dari yang bathil.

Wallahu a’lam bisshawab