Tulisan berikut
ini adalah berkisah
tentang nubuat
yang disampaikan Ya’qub (Ya’akoov) ‘alaihissalam sebelum beliau
wafat kepada Yehuda,
anaknya. Yang tercatat di dalam kitab suci, yang dinubuatkan atas
kedatangan seseorang setelah Yehuda yang akan berkuasa atas segala
bangsa.
“Tongkat
kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan
dari antara kakinya, sampai
dia
datang yang berhak atasnya,
maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa” (Bereshit 49:10)
“The
sceptre shall not depart from Judah, nor a lawgiver from between his
feet, until
Shiloh comes;
and unto him shall the gathering of the people be.”(Genesis 49:10,
KJV)
Disini ada 2 versi
Alkitab yang dipakai untuk mengungkap nubuat Ya’qub sebelum wafat
yaitu Alkitab versi LAI dan KJV Bible.
Jika dilihat
perbandingannya dalam Alkitab LAI tidak disebutkan siapa dia yang
akan datang itu, sementara pada KJV Bible disebutkan bahwa dia yang
akan datang itu bernama Shiloh. Apakah makna dari kata Shiloh? Di
dalam Strong’s Hebrew Dictionary disebutkan kata “Shiloh (שילה)”
adalah julukan untuk Mesiah, yang berasal dari kata “shalah (שלה)”
yang memiliki arti tenang, kedamaian, aman, dan berhasil.
Siapakah
Shiloh
itu?
Setidaknya ada 2 ramalan
yang ada pada Shiloh.
Pertama, pada nubuat
dikatakan bahwa “Tongkat
kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan
dari antara kakinya, sampai
dia
(Shiloh)
datang
yang berhak atasnya”,
ini
menunjukan bahwa bahwa tahta Yehuda akan berakhir saat Shiloh datang,
dan juga menunjukan bahwa Shiloh bukan berasal dari suku Yehuda.
Kedua, “unto
him shall the gathering of the people be”
kepadanya akan dikumpulkan bangsa-bangsa, bermakna bahwa dia yang
akan datang itu bukan hanya menakhlukkan bangsa Israel saja tapi juga
akan menakhlukkan bangsa-bangsa diluar suku Israel.
Dari
kedua ciri ini tidak mungkin dapat digenapi oleh Yesus, sebab Yesus
adalah berasal dari suku Yehuda (Matius 1:1-16) dan Yesus tidak
pernah menakhlukkan 1 bangsa pun termasuk bangsa Yahudi.
Kedua
nubuat ini hanya bisa digenapi oleh 1 orang yaitu Muhammad
Shalallahu’alaihi wasallam, sebab Muhammad tidak berasal dari
Yehuda dan Muhammad menakhlukan seluruh bangsa di bawah kakinya,
sesuatu hal yang tidak bisa digenapi oleh siapapun selain dia.