ASSALAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUHU ...SHALOM...'ALEYCHEM.....AHLAN WA SAHLAN....BRUCHIM HABAYIM....SELAMAT DATANG DI RASAIL SALAM SHALOM

Rabu, 12 November 2008

Tantangan Untuk Murtad Mama FaithFreedom

Artikel ini saya tujukan untuk member FFI bernama Murtad Mama

Siapakah nama Ibrahim sebenarnya?

Image and video hosting by TinyPic


Siapakah nama Ismail sebenarnya?

Image and video hosting by TinyPic


Siapakah nama Ishaq sebenarnya?

Image and video hosting by TinyPic


Siapakah nama Musa sebenarnya??

Image and video hosting by TinyPic


Siapakah nama Harun sebenarnya?

Image and video hosting by TinyPic

Sabtu, 08 November 2008

Talmud, Kitab Hitam Yahudi Zionis

          “Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan orang yang memutar-mutar lidahnya membaca al-Kitab, agar kamu menyangka bahwa yang dibacanya itu adalah sebagian dari al-Kitab, dan mereka juga mengatakan, “Ia (yang dibaca itu datang) adalah dari sisi Allah, “Padahal ia bukanlah dari sisi Allah, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imran: 78)
Taurat merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa as guna menuntun Bani Israel, umat Nabi Musa as, kembali ke jalan yang lurus. Namun Bani Israil lebih menyukai kesesatan. Mereka menentang dan menolak ajakan Musa untuk menyembah Tuhan yang satu dan lebih mempercayai Samiri yang mengajak mereka menyembah patung sapi betina.

Taurat Musa mereka anggap tidak lengkap dansebab itu harus direvisi dan dibuat sebuah kitab suci lagi yang lengkap memuat perintah Tuhan kepada bangsa Yahudi, lebih tinggi, lebih abadi, dan sebab itu lebih suci. Maka lahirlah Talmud. Apakah Talmud itu? Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Darul’Ulum, Kairo, Prof. Ahmad Syalabi menulis, Taurat bukanlah satu-satunya kitab suci bagi bangsa Yahudi, tetapi ada riwayat-riwayat lain yang disampaikan dan dibawa oleh para pendeta-pendeta Yahudi secara turun temurun. Riwayat-riwayat inilah yang kemudian dikenal dengan Talmud.” (Muqaranatul Adyan: Al-Yahudiyah, 1990).
Pakar peneliti Talmud, Dr. Augutst Rohling menyatakan, “Kaum Yahudi meyakini bahwa Talmud adalah lebih suci ketimbang Taurat” (al-kanz al-Mashud, Bab II). Bahkan Dr. Joseph Barcklay dengan tegas menyatakan jika seluruh bagian dari Talmud merupakan pengingkaran terhadap Taurat Musa (Hebrew Literature, hal 40).
Dalam Babba Metsia, volume 33a, salah seorang Pendeta Yahudi berkata, “Orang yang mempelajari Taurat berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang tidak layak diberi imbalan, orang yang mempelajari Mishnah berarti telah melakukan sebuah keutamaanyang layak diberi imbalan, sedangkan orang yang mempelajari Gemara berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang paling besar.”
Bahkan Rabbi Roski dalam Erubin Volume 216 menulis, “Jadikan perhatianmu kepada ucapan-ucapan para Rabbi (Talmud) melebihi perhatianmu kepada Syari’at Musa (Taurat)”. Kitab Shagijan pun menulis, “……Tak ada ampun bagi siapa saja yang meninggalkan Talmud dan hanya mempelajari Taurat, karena ajaran para Rabbi lebih utama dari ajaran Musa.”
Talmud Palestina dan Baylonia
Ada berbagai kitab yang dianggap merupakan bagian dari Talmud. Namun ada dua kitab aras utama yakni Talmud Palestina dan Talmud Babylonia. Talmud Babylonia yang merupakan Talmud yang dibuat oleh para pendeta Yahudi di Babylonia dan isinya memaparkan secara panjang lebar dan dengan bahasa yang dimengerti semua pihak dari isi Talmud Palestina, yang hanya dimengerti oleh kalangan terbatas karena memiliki kunci-kunci yang pelik dan bahasa yang rumit. Sebab itu, Talmud yang paling otoritatif dan dipakai oleh kaum Zionis Yahudi sampai sekarang.

Zionis-Yahudi sangat mempercayai Talmud yang diyakini berasal dari perkataan Tuhan Yahweh kepada Musa. Bahkan Talmud dianggap lebih suci ketimbang Taurat Musa, karena mereka meyakini jika Tuhan Yahweh mengalami kesulitan dalam sesuatu hal atau urusan, maka Tuhan Yahweh akan berkonsultasi dengan para Rabbi Yahudi, bukan dengan Musa. Sebab itu kedudukan Rabbi Yahudi tinggi, lebih otoritatif, lebih mulia, ketimbang Musa as.

Padahal, menurut seorang filsuf yang juga Rabbi Tertinggi bangsa Yahudi pada zamannya, Rabbi Maimonides (Moses bin Maimon, 1190 M), bangsa Yahudi sesungguhnya tidak pernah bisa memastikan dengan tepat satu pun doktrin dari Talmud karena sejarahnya yang sangat kacau-balau. Maimonides berkata,”Sejak zaman Nabi Musa dulu sampai zaman Rabbi Judah Hanasi (135-220 M), para pendeta Yahudi tidak pernah sepakat tentang kebenaran satu doktrin pun yang ada pada “Undang-undang lisan” (Talmud) yang diajarkan secara terbuka. Para pemimpin agama Yahudi atau nabi dari setiap generasi menulis beberapa catatan tentang kitab tersebut berdasarkan kepada apa-apa yang ia dengar dari guru-guru pendahulunya untuk disampaikan kepada kaumnya.”
Maimonides melanjutkan, “Demikianlah, setiap rabbi menulis catatan-catatan yang banyak dan tersebar di mana-mana itu dikumpulkan, dan dari seluruh catatan tersebut dirangkumnya dan dibagi-bagi dalam perkara hukum, tradisi, keputusan, dan lain-lain dan dijadikannya sebagai sebuah itab undang-undang. “ (Hebrew Literature, sebuah pengantar oleh Dr. Joseph Barcklay, hal.13)
Kitab IblisHampir seluruh isi dari Talmud merupakan ajaran Iblis yang intinya mengklaim jika hanya bangsa Yahudi-lah yang merupakan manusia, kekasih dan bahkan Guru dari Tuhan, bangsa terpilih, dan bangsa kuat yang mampu mengalahkan Tuhan dalam banyak urusan,sedangkan bangsa selain Yahudi adalah ghoyim atau gentiles yang dianggap bukanlah manusia, melainkan binatang.

Inilah yang dipercaya dan diyakini oleh Zionisme-Yahudi sampai sekarang. Sebab itu, mereka selalu bekerja demi kepentingan golongan mereka dan sama sekali tidak sudi untuk berkompromi menyangkut kepentingan mereka. Bangsa-bangsa selain Yahudi seharusnya mengetahui ini dan sebab itu sama sekali jangan pernah mau berunding dengan kaum Zionis-Yahudi karena mereka dipastikan akan berkhianat . Sejarah panjang kemanusiaan telah membuktikan hal ini.

Karean begitu buruknya, maka banyak kalangan dari para peneliti Talmud menegaskan bahwa Talmud merupakan kitab hitam iblis yang sangat tidak layak disebut sebagai kitab suci. Namun inilah yang menjadi dasar ideologi kaum Zionis sampai sekarang.(Rz)

Ayat-Ayat Setan Talmud.

1. “Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78 Jebhammoth 61a)

2. “Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagi budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)

3. “Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b)

4. “Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahan lebih daripada babi yang sakit.” (Orachi Chaiim57,6a)

5. “Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi. “(Talmud IV/8/4a)

6. “Dimana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a)

7. “Terhadap seorang non-Yahudi tidak menjadikan Orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b)

8. “Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82b)

9. “Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a)

10. “Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7)

11. Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T)

12. “Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b)

13. “Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.”(Babha Kama 113a)

14. “Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)

15. “Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)

16. “Orang Yahudi boleh mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)

17 “Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin)

Erubin 2b, “Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”.
Moed Kattan 17a, “Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana”
Sanhedrin 58b, “Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh”.
Sanhedrin 57a, “Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya”.
Baba Kamma 37b, “Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi ,jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”.
Baba Mezia 24a, “Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a, “Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi ‘yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)’ …”.
Sanhedrin 57a, “Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”.
Baba Kamma 37b, “Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel”.
Baba Kamma 113a, “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir”.
Yebamoth 98a, “Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang”.
Abodah Zarah 36b, “Anak-perempuan orang kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”.
Abodah Zarah 22a - 22b, “Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu”.
Gittin 69a, “Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu dimakan“.
Shabbath 41a, “Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan”.
Yebamoth 63a, ” … Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga”.
Yebamoth 63a, “…menjadi petani adalah pekerjaan yang paling hina “.
Sanhedrin 55b, “Seorang Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)”.
Sanhedrin 54b, “Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun”.
Kethuboth 11b, “Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya”.
Yebamoth 59b, “Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi”.
Abodah Zarah 17a, “Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar”.
Hagigah 27a, “Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan mas uk neraka”.
Baba Mezia 59b, “Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut”.
Gittin 70a, “Para rabbi mengajarkan, ‘Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan”.
Gittin 69b, “Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi lemas “.
Pesahim 11a, “Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan “.
Menahoth 43b-44a, “Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, ‘Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak belian’ “.

Di dalam Talmud, ayat Gittin 57b ada dikisahkan tentang dibantainya 4 juta orang Yahudi oleh orang Romawi di kota Bethar. Gittin 58a, mengklaim bahwa 16 juta anak-anak Yahudi dibungkus ke dalam satu gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh orang Romawi.
Demografi tentang zaman kuno menyatakan orang Yahudi di seluruh dunia pada masa penjajahan oleh Romawi tidak sampai berjumlah 16 juta, bahkan 4 juta pun tidak ada)
Abodah Zarah 70a, “Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah najis). Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal (’kosher’) bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi”. (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).

Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, “Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, ‘Tob shebe goyyim harog’ (”Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh”). Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi2.
Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud”.3 Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, “Mereka percaya adalah teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap ‘goyyim’, sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi”.4
Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, “Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang ‘goyyim’ tidaklah sama”.5 Rabbi Jacov Perrin berkata, “Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi”.6
Kata Talmud tentang Yesus dan Kekristenan
“Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan 40hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)…Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya” (Sanhedrin 43a)
“Yesus ada dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas” (Gittin 57a)
“Ummat Kristiani (yang disebut ‘minnim’) dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya” (Rosh Hashanah 17a)
“Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian ‘hari kemudian’ (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci ummat Kristiani yaitu Perjanjian Baru” (Shabbath 116a)