Oleh: Abu Salma Al Hawary
Kita sebagai umat Islam tak jarang bertanya dalam hati ,” kenapa shalat itu harus lima waktu?”, atau banyak orang-orang di luar Islam yang bertanya seperti itu untuk memojokkan Islam.
Sekarang akan kita bahas masalah yang sering mengganjal di hati kita agar tidak menjadi ejekan umat lain, bahwa Islam itu berlandaskan doktrin.
Saya akan mengutip 2 ayat Al Quran sebagai landasan shalat 5 waktu dalam Islam
1.”Dirikanlah shalat di waktu tergelincir matahari sampai gelap malam, dan (dirikanlah) shalat subuh, sesungguhnya shalat subuh disaksikan para malaikat”
(Bani Israil :78)
pembahasan:
a. Waktu tergelincir matahari yaitu waktu untuk dua shalat, antara lain:
- Shalat Zhuhur, ketika matahari baru mulai tergelincir, kurang lebih jam dua belas siang.
- Shalat Ashar, ketika matahari sudah lebih tergelincir kearah barat sebelum terbenam.
b. Waktu 'sampai gelap malam', yaitu dua waktu shalat:
- Shalat Maghrib, ketika mulai gelap
- Shalat Isya', ketika sudah gelap malam.
c. Kemudian bunyi ayat terakhir sudah jelas dikatakan shalat Subuh.
Kalau dihitung, jelas sekali yang dimaksud ayat tersebut yaitu untuk shalat lima waktu (2 + 2 +1 = 5).
2.”Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan sebagian dari malam" (Huud 114).
Pembahasan:
Yang dimaksud dengan shalat pada 'dua tepi siang' tersebut adalah:
a. Tepi yang pertama, yaitu shalat di waktu pagi (Shubuh) dan lepas tengah hari (Zuhur) dan setelah tergelincir matahari (Ashar).
b. Tepi yang kedua, yaitu bagian terdekat dari malam: .
- Shalat Maghrib, ketika matahari terbenam.
- Shalat Isya', yaitu waktu terdekat dengan malam.
Jadi, sudah terbukti rukun Islam yang paling penting dalam hidup umat Islam ini, bahwa shalat itu benar.
Shalat adalah lambang perjuangan dan kasih sayang, karena kasih sayang Rasulullah SAW maka Ia rela dengan susah payah menjemput perintah shalat itu ke Sidratul Munthaha menemui Dzat yang Maha Pengasih, ALLAH Azza wa Jalla.
Wallahu a’lam bisshawwab