ASSALAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUHU ...SHALOM...'ALEYCHEM.....AHLAN WA SAHLAN....BRUCHIM HABAYIM....SELAMAT DATANG DI RASAIL SALAM SHALOM

Kamis, 25 April 2013

SHILOH TELAH DATANG

        Tulisan berikut ini adalah berkisah tentang nubuat yang disampaikan Ya’qub (Ya’akoov) ‘alaihissalam sebelum beliau wafat kepada Yehuda, anaknya. Yang tercatat di dalam kitab suci, yang dinubuatkan atas kedatangan seseorang setelah Yehuda yang akan berkuasa atas segala bangsa.


Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa” (Bereshit 49:10)

The sceptre shall not depart from Judah, nor a lawgiver from between his feet, until Shiloh comes; and unto him shall the gathering of the people be.”(Genesis 49:10, KJV)


Disini ada 2 versi Alkitab yang dipakai untuk mengungkap nubuat Ya’qub sebelum wafat yaitu Alkitab versi LAI dan KJV Bible.

Jika dilihat perbandingannya dalam Alkitab LAI tidak disebutkan siapa dia yang akan datang itu, sementara pada KJV Bible disebutkan bahwa dia yang akan datang itu bernama Shiloh. Apakah makna dari kata Shiloh? Di dalam Strong’s Hebrew Dictionary disebutkan kata “Shiloh (שילה)” adalah julukan untuk Mesiah, yang berasal dari kata “shalah (שלה)” yang memiliki arti tenang, kedamaian, aman, dan berhasil.


Siapakah Shiloh itu? Setidaknya ada 2 ramalan yang ada pada Shiloh.

Pertama, pada nubuat dikatakan bahwa “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia (Shiloh) datang yang berhak atasnya”, ini menunjukan bahwa bahwa tahta Yehuda akan berakhir saat Shiloh datang, dan juga menunjukan bahwa Shiloh bukan berasal dari suku Yehuda.

Kedua, “unto him shall the gathering of the people be kepadanya akan dikumpulkan bangsa-bangsa, bermakna bahwa dia yang akan datang itu bukan hanya menakhlukkan bangsa Israel saja tapi juga akan menakhlukkan bangsa-bangsa diluar suku Israel.



Dari kedua ciri ini tidak mungkin dapat digenapi oleh Yesus, sebab Yesus adalah berasal dari suku Yehuda (Matius 1:1-16) dan Yesus tidak pernah menakhlukkan 1 bangsa pun termasuk bangsa Yahudi.

Kedua nubuat ini hanya bisa digenapi oleh 1 orang yaitu Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam, sebab Muhammad tidak berasal dari Yehuda dan Muhammad menakhlukan seluruh bangsa di bawah kakinya, sesuatu hal yang tidak bisa digenapi oleh siapapun selain dia.

MELITZ AKHER ITU ADALAH MUHAMMAD

         

         Bila kita menyebut kata “Roh Kudus”,kita akan langsung membayangkan bahwa itu akan selalu berbau Kekristenan. Padahal banyak umat di luar Kristen yang mengklaim mengenal dan memilikinya. Seperti Islam yang menyebut Ruhul Qudus sebagai malaikat Jibril (Gabriel), dan juga sekte Kesaksian Jehovah yang menganggap Roh Kudus bukan sebagai oknum Tuhan, melainkan zat tenaga aktif Tuhan. Sekarang,siapakah Roh Kudus yang dijanjikan Yesus tersebut?


Simaklah ayat Yohannes pasal 14 ayat 16-17 berikut ini.
“και εγω ερωτησω τον πατερα και αλλον παρακλητον δωσει υμιν ινα μενη μεθ υμων εις τον αιωνα το πνευμα της αληθειας”
(baca: kai ego eroteso ton patera kai allon parakleton dosei umin ina mene meth umon eis ton aiona to pneuma tes aletheias, - Injil Yunani-)


(baca: v’aniy akhalleh pnei ha`av v’yitten lakhem melitz akher asher yishbon itbem ‘abey ad: halo` hu rukha ha`emet, - HaB'rit Hachadashah- )

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran” - Alkitab LAI-

         Kata-kata “αλλον (allon)” pada prase αλλον παρακλητον menunjukan bahwa penolong tersebut pasti berbeda dengan yang pertama tapi masih pada jenis yang sama, dan kita sepakat bahwa penolong yang pertama adalah Yesus Kristus. Jadi, Roh Kebenaran itu pasti bukanlah Yesus, tapi memiliki kondisi yang sama seperti Yesus yaitu merasakan lapar, dan kematian. Pada saat Yesus berbicara di ayat ini, status Yesus adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Jadi Penolong yang lain itu haruslah manusia, bukan roh ataupun Tuhan.
Tapi penolong tersebut haruslah kekal.
Orang Kristen menyatakan bahwa Roh Kebenaran tersebut adalah Roh Kudus, tapi bila kita teliti lagi, berdasarkan Injil telah datang Roh Kudus jauh sebelum ayat di atas.
  • Roh Kudus datang pada Yohanes Pembaptis sejak di rahim ibunya (Luqaa 1:15)
  • Elisabet, ibunya Yohanes pun penuh dengan Roh Kudus (Luqaa 1:41)
  • Zakaria, ayah Yohannes penuh dengan Roh Kudus (Luqaa 1:67)
  • Roh Kudus turun atas Simeon (Luqaa 2:25)
  • Roh Kudus dalam rupa burung merpati (Luqaa 3:22)

 Jadi, siapakah Roh Kudus yang di maksud? Jika sebenarnya Roh Kudus itu telah turun? Roh Kudus dalam iman Kristen dapat disamakan dengan Roh Kebenaran atau Roh Allah. Sekarang lihat perbandingan ayat yang tertera pada surat pertama yang ditulis oleh Youhanna di pulau Patmos pada pasal 4 ayat yang pertama.
“saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya kepada setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah, sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yohanes 4:1)
         Disini kata “roh-roh“ disamakan dengan “nabi-nabi’. Jadi roh yang benar adalah nabi yang benar. Jika kita kembalikan ke dalam Youhana 14:17 disitu Roh Kebenaran ditulis dalam bahasa Yunani dengan Pneuma tes Aletheias”. Kata Pneuma artinya adalah Roh. Sebagian umat Kristen menganggap bahwa Roh disini adalah makhluk halus atau pribadi yang tidak tampak atau Ghost. Tapi jika Pneuma itu adalah hantu atau hal yang tidak bisa dilihat atau tidak nyata, bagaimana kita dapat mengujinya, sesuai perintah 1 Yohanes 4:1 di atas?
Jadi, Roh disini adalah nabi, maka Roh Kudus itu adalah Nabi Suci. Lantas siapakah Nabi Suci itu? Disinilah kita akan ungkap siapakah Nabi Kudus itu.

Nama Sang Nabi
       Yesus sebenarnya telah menyebutkan nama Nabi itu di dalam wasiatnya. Di dalam Besorah (Injil berbahasa Ibrani) menyebutkan αλλον παρακλητον (penolong yang lain) dengan “Melitz Akher”. Akher berarti “yang lain” sedangkan Melitz adalah kata ganti pelaku untuk kata dasar “malatz (מלץ)” yang memiliki arti menyenangkan, gembira, dan kesukaan. Dan kata ini merupakan sinomin dari kata “Machammad (מחמד) menurut Strong’s Hebrew Dictionary. Jadi, nama nabi suci tersebut adalah Machammad atau Muhammad, berdasarkan kata melitz akher.

Ciri khas Nabi itu
        Roh Kudus atau Nabi Kudus menurut Youhana 14:16-17, haruslah dapat menyertai dengan selama-lamanya. Apakah ada Nabi yang hidup kekal? Ada, setiap nabi hidup kekal dan menyertai dalam ajaran-ajarannya. Seperti ajaran Musa yang kekal dalam kehidupan orang Yahudi, walaupun ia sudah wafat. Begitu juga Muhammad, kekal dalam ajaran dan sunnahnya. 
“Kutinggalkan untuk kamu dua perkara, tidaklah kamu tersesat untuk selama-lamanya, selama kamu berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah rasulNya” (Hadits Riwayat Imam Malik).
 Jadi, Muhammad itu hidup kekal, tetapi tidak dalam daging melainkan dalam roh, dalam ajaran dan sunnahnya.
          Sekarang kita sudah mengetahui bahwa Roh Kudus yang dimaksud Yesus adalah seorang Nabi yang adalah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, bukan oknum Tuhan. Karena memang ajaran tentang Roh Kudus tidak terdapat dalam Perjanjian Lama, dan umat Yahudi pun tidak pernah mengetahui tentang hal ikhwal Roh Kudus, sehingga mereka tidak pernah menunggu datangnya Roh Kudus, mereka hanya menunggu pemenuhan tiga nubuat yaitu nubuat kedatangan Elia yang kedua kali, Mesias, dan Nabi yang akan datang (Youhana 1:20-21). Dan tidak ada lagi yang lain. Dan pada zaman Perjanjian Baru pun, murid- murid yang masih memiliki iman yang kuat kepada Allah, tidak pernah mendengar akan kedatangan Roh Kudus yang diimani orang Kristen saat sekarang ini. 
Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus." (A’malur Rusul/ Kisah Para Rasul 19:1-2)

Namun, mengapa Yesus mengatakan seorang nabi sebagai Roh Kebenaran?.jawabannya adalah karena Yesus selalu memberitakan suatu hal dan menjawab dengan perumpamaan.
“….kepadamu telah diberitakan rahasia Kerajaan Allah, tetapi bagi orang-orang luar, segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan supaya sekalipun melihat mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun” ( Marqum 4:11-12)

Selasa, 23 April 2013

TAUHID MELURUSKAN TRINITAS


          Telah dijelaskan pada artikel tentang Trinitas sebelumnya bahwa Trinitas adalah sebuah kepercayaan buta yang tidak memiliki landasan Iman Abraham sama sekali. Trinitas lebih mendekatai kepada kepercayaan pagan kaum-kaum terdahulu seperti paganisme Yunani, Romawi, Babylonia, Mesir dan lain-lain. Trinitas telah memaksakan diri untuk masukmenjadi dasar bagi agama Abraham, sebuah kepercayaan Unitas/Tauhid yang dijadikan landasan untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang dikenal dengan Yahweh atau Allah. Seorang pengunjung blog ini yang saya rasa adalah seorang Masihiyyin (Kristen) mengatakan bahwa Trinitas adalah sebuah ketauhidan yang merupakan penyempurna ketauhidan yang diimani oleh umat Yahudi.

Comicboy berkata: Mas, "Trinitas" bukan Allah. "Trinitas" cuman kalimat yang berarti Tiga(Tri)-Satu (Uni) KESATUAN/KETAUHIDAN (Unitas)==> Tiga-Satu KESATUAN/KETAUHIDAN. Udah pada sononya@ di Al-Kitab, sebagai wahyu pernyataan Allah bahawa Allah, Kalam-Nya & Roh-Nya adalah dari Dzat/Hakikat-Nya Allah yg Maha Esa/Satu/Tunggal itu. Itu pada tahu orang Yahudi. Alim ulama Yahudi pada tau bahawa Kalam-Nya & Roh-Nya Allah berdiri pada Dzat-Nya/Hakikat-Nya Allah yang Maha Esa/Satu/Tunggal yang bernama YAHWEH itu. Namun, orang Yahudi tidak menyembah lebih dari SATU YAHWEH. Karena apa mas? Karena Kalam-Nya & Roh-Nya Allah Tidak Terpisahkan, Tidak Terceraikan, Tidak Terciptakan dari Dzat-Nya Allah, Qadim & Qidam. Sebab itulah orang Yahudi percaya bahawa meskipun Allah Yahweh yg Esa itu menciptakan alam semesta, mereka juga percaya bahawa Kalam-Nya & Roh-Nya turut menciptakan alam semesta. Toh pada keyakinan mereka CUMAN/HANYA SATU YAHWEH JUA YG MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA. Pernyataan Diri Yahweh kepada umat Perjanjian Baru adalah pernyataan progresif/yang bertahap sesuai dengan kapasitas pencernaan keyakinan umat PL.

Dia mengatakan bahwa Trinitas itu telah dikenal oleh masyarakat Yahudi. Dari uraiannya ia mengatakan bahwa Allah itu satu, Allah itu memiliki Kalam dan Roh. Maka jika Allah menciptakan alam semesta maka secara bersamaan Kalam dan Roh-Nya juga menciptakan alam semesta. Andai memang bahwa Allah, Kalam serta Roh-Nya adalah tidak terpisahkan, maka untuk apa banyak orang membedakan penyebutan-Nya? Disini penulis akan membuktikan bahwa Allah, Kalam (Logos; Yesus) serta Roh dalam Trinitas bukanlah oknum yang satu melainkan oknum yang berbeda  

Allah dan Kalam (Yesus) 

Yesus selalu mengaku sebagai anak manusia, sebagai manusia yang juga dilahirkan oleh manusia. “Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.”(Luqaa 11:30)

Allah bukanlah Yesus sebab Allah bukan anak manusia. “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?”(Bemidvar 23:19)

Tetapi umat Kristen tetap memaksakan bahwa Yesus adalah Allah , karena Kalam ada bersamaan dengan adanya Allah. “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”( Youchanan 1:1)

Sekarang bandingkan ayat yang mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Youchanan 3:16)

Bila Allah sama dengan Kalam baik kejadian maupun kehendak, maka Kalam tidak dapat dikatakan diperanakan oleh Allah. Karena Allah dan Kalam itu sama-sama tidak bermulaan, tiada yang lebih dahulu dan tidak ada yang terkemuadian wujudnya. Nah, jika Yesus adalah anak Allah maka Yesus sudah pasti bukan Allah, karena Allah yang terdahulu dari Yesus.  

Allah (Bapa) dan Roh ( Rouach Hakodesh) 

Dalam banyak ayat dalam Alkitab banyak dijelaskan tentang hubungan Allah dengan Roh, tetapi penjelasan-penjelasan pada ayat-ayat itu tidak mengindikasikan bahwa Allah adalah Roh. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memiliki kedudukan lebih tinggi daripada Roh. Karena Allah ditempatkan sebagai subyek yan mengutus dan Roh sebagai objek yang diutus. Yang mengutus jelas dan harus lebih tinggi dari yang diutus. Sebagai contoh: “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.”(Youchanan 3:34)

Disini dikatakan bahwa orang yang diutus oleh Allah (yang dimaksud dalah Yesus), dialah yang menyampaikan firman Allah. Firman apalagi yang akan disampaikan bila Yesus sendiri adalah Firman Tuhan? Dan Allah mengaruniakan Roh-Nya, jika Allah mengirimkan Roh, maka Allah tidak sama dengan Roh.

 “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.”(Youchanan 14:16-17) Jika Roh sama dengan Bapa maka Bapa tidak dapat mengutus Roh, karena dengan begitu Roh akan lebih rendah dari Bapa.

Yesus (Kalam) dan Rouach Hakodesh (Roh)

“Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.”(Luqaa 12:21)

Mengapa ada perbedaan perlakuan kepada Anak dan kepada Roh? Mengapa orang yang melawan Anak manusia bisa diampuni sedangkan yang melawan Roh Kudus harus dihukum. Ini berarti kedudukan Roh adalah lebih mulia dari Kalam, yang mengindikasikan bahwa Roh tidak sama dengan Kalam. Maka dari uraian diatas, jelas bahawa Allah , Kalam dan Roh yang tergabung dalam Trinitas, serta dianggap sebagai oknum yang satu dalam Tauhid adalah sebenarnya tiga pribadi yang berbeda.

 “Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?”(At-Taubah:30)

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam"(Al Maidah :17)