ASSALAMU 'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUHU ...SHALOM...'ALEYCHEM.....AHLAN WA SAHLAN....BRUCHIM HABAYIM....SELAMAT DATANG DI RASAIL SALAM SHALOM

Kamis, 25 April 2013

MELITZ AKHER ITU ADALAH MUHAMMAD

         

         Bila kita menyebut kata “Roh Kudus”,kita akan langsung membayangkan bahwa itu akan selalu berbau Kekristenan. Padahal banyak umat di luar Kristen yang mengklaim mengenal dan memilikinya. Seperti Islam yang menyebut Ruhul Qudus sebagai malaikat Jibril (Gabriel), dan juga sekte Kesaksian Jehovah yang menganggap Roh Kudus bukan sebagai oknum Tuhan, melainkan zat tenaga aktif Tuhan. Sekarang,siapakah Roh Kudus yang dijanjikan Yesus tersebut?


Simaklah ayat Yohannes pasal 14 ayat 16-17 berikut ini.
“και εγω ερωτησω τον πατερα και αλλον παρακλητον δωσει υμιν ινα μενη μεθ υμων εις τον αιωνα το πνευμα της αληθειας”
(baca: kai ego eroteso ton patera kai allon parakleton dosei umin ina mene meth umon eis ton aiona to pneuma tes aletheias, - Injil Yunani-)


(baca: v’aniy akhalleh pnei ha`av v’yitten lakhem melitz akher asher yishbon itbem ‘abey ad: halo` hu rukha ha`emet, - HaB'rit Hachadashah- )

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran” - Alkitab LAI-

         Kata-kata “αλλον (allon)” pada prase αλλον παρακλητον menunjukan bahwa penolong tersebut pasti berbeda dengan yang pertama tapi masih pada jenis yang sama, dan kita sepakat bahwa penolong yang pertama adalah Yesus Kristus. Jadi, Roh Kebenaran itu pasti bukanlah Yesus, tapi memiliki kondisi yang sama seperti Yesus yaitu merasakan lapar, dan kematian. Pada saat Yesus berbicara di ayat ini, status Yesus adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Jadi Penolong yang lain itu haruslah manusia, bukan roh ataupun Tuhan.
Tapi penolong tersebut haruslah kekal.
Orang Kristen menyatakan bahwa Roh Kebenaran tersebut adalah Roh Kudus, tapi bila kita teliti lagi, berdasarkan Injil telah datang Roh Kudus jauh sebelum ayat di atas.
  • Roh Kudus datang pada Yohanes Pembaptis sejak di rahim ibunya (Luqaa 1:15)
  • Elisabet, ibunya Yohanes pun penuh dengan Roh Kudus (Luqaa 1:41)
  • Zakaria, ayah Yohannes penuh dengan Roh Kudus (Luqaa 1:67)
  • Roh Kudus turun atas Simeon (Luqaa 2:25)
  • Roh Kudus dalam rupa burung merpati (Luqaa 3:22)

 Jadi, siapakah Roh Kudus yang di maksud? Jika sebenarnya Roh Kudus itu telah turun? Roh Kudus dalam iman Kristen dapat disamakan dengan Roh Kebenaran atau Roh Allah. Sekarang lihat perbandingan ayat yang tertera pada surat pertama yang ditulis oleh Youhanna di pulau Patmos pada pasal 4 ayat yang pertama.
“saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya kepada setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah, sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1 Yohanes 4:1)
         Disini kata “roh-roh“ disamakan dengan “nabi-nabi’. Jadi roh yang benar adalah nabi yang benar. Jika kita kembalikan ke dalam Youhana 14:17 disitu Roh Kebenaran ditulis dalam bahasa Yunani dengan Pneuma tes Aletheias”. Kata Pneuma artinya adalah Roh. Sebagian umat Kristen menganggap bahwa Roh disini adalah makhluk halus atau pribadi yang tidak tampak atau Ghost. Tapi jika Pneuma itu adalah hantu atau hal yang tidak bisa dilihat atau tidak nyata, bagaimana kita dapat mengujinya, sesuai perintah 1 Yohanes 4:1 di atas?
Jadi, Roh disini adalah nabi, maka Roh Kudus itu adalah Nabi Suci. Lantas siapakah Nabi Suci itu? Disinilah kita akan ungkap siapakah Nabi Kudus itu.

Nama Sang Nabi
       Yesus sebenarnya telah menyebutkan nama Nabi itu di dalam wasiatnya. Di dalam Besorah (Injil berbahasa Ibrani) menyebutkan αλλον παρακλητον (penolong yang lain) dengan “Melitz Akher”. Akher berarti “yang lain” sedangkan Melitz adalah kata ganti pelaku untuk kata dasar “malatz (מלץ)” yang memiliki arti menyenangkan, gembira, dan kesukaan. Dan kata ini merupakan sinomin dari kata “Machammad (מחמד) menurut Strong’s Hebrew Dictionary. Jadi, nama nabi suci tersebut adalah Machammad atau Muhammad, berdasarkan kata melitz akher.

Ciri khas Nabi itu
        Roh Kudus atau Nabi Kudus menurut Youhana 14:16-17, haruslah dapat menyertai dengan selama-lamanya. Apakah ada Nabi yang hidup kekal? Ada, setiap nabi hidup kekal dan menyertai dalam ajaran-ajarannya. Seperti ajaran Musa yang kekal dalam kehidupan orang Yahudi, walaupun ia sudah wafat. Begitu juga Muhammad, kekal dalam ajaran dan sunnahnya. 
“Kutinggalkan untuk kamu dua perkara, tidaklah kamu tersesat untuk selama-lamanya, selama kamu berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah rasulNya” (Hadits Riwayat Imam Malik).
 Jadi, Muhammad itu hidup kekal, tetapi tidak dalam daging melainkan dalam roh, dalam ajaran dan sunnahnya.
          Sekarang kita sudah mengetahui bahwa Roh Kudus yang dimaksud Yesus adalah seorang Nabi yang adalah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, bukan oknum Tuhan. Karena memang ajaran tentang Roh Kudus tidak terdapat dalam Perjanjian Lama, dan umat Yahudi pun tidak pernah mengetahui tentang hal ikhwal Roh Kudus, sehingga mereka tidak pernah menunggu datangnya Roh Kudus, mereka hanya menunggu pemenuhan tiga nubuat yaitu nubuat kedatangan Elia yang kedua kali, Mesias, dan Nabi yang akan datang (Youhana 1:20-21). Dan tidak ada lagi yang lain. Dan pada zaman Perjanjian Baru pun, murid- murid yang masih memiliki iman yang kuat kepada Allah, tidak pernah mendengar akan kedatangan Roh Kudus yang diimani orang Kristen saat sekarang ini. 
Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus." (A’malur Rusul/ Kisah Para Rasul 19:1-2)

Namun, mengapa Yesus mengatakan seorang nabi sebagai Roh Kebenaran?.jawabannya adalah karena Yesus selalu memberitakan suatu hal dan menjawab dengan perumpamaan.
“….kepadamu telah diberitakan rahasia Kerajaan Allah, tetapi bagi orang-orang luar, segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan supaya sekalipun melihat mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun” ( Marqum 4:11-12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin bertanya tentang artikel yang bersangkutan.Silahkan cantumkan alamat email anda.Terima Kasih...