Simaklah
ayat Yohannes pasal 14 ayat 16-17 berikut ini.
“και
εγω ερωτησω τον πατερα και αλλον
παρακλητον
δωσει υμιν ινα μενη μεθ υμων εις τον
αιωνα το πνευμα της αληθειας”
(baca:
kai ego eroteso ton patera kai allon parakleton
dosei umin ina mene meth umon eis ton aiona to pneuma
tes aletheias, -
Injil
Yunani-)
(baca:
v’aniy akhalleh pnei ha`av v’yitten lakhem melitz
akher
asher yishbon itbem ‘abey ad: halo` hu rukha ha`emet, - HaB'rit Hachadashah-
)
“Aku
akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
penolong yang lain,
supaya
Ia menyertai kamu selama-lamanya,
yaitu Roh Kebenaran” -
Alkitab LAI-
Kata-kata “αλλον
(allon)”
pada prase αλλον
παρακλητον
menunjukan bahwa penolong tersebut pasti berbeda dengan yang pertama
tapi masih pada jenis yang sama, dan kita sepakat bahwa penolong yang
pertama adalah Yesus Kristus. Jadi, Roh Kebenaran itu pasti bukanlah
Yesus, tapi memiliki kondisi yang sama seperti Yesus yaitu merasakan
lapar, dan kematian. Pada saat Yesus berbicara di ayat ini, status
Yesus adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Jadi Penolong yang lain itu
haruslah manusia, bukan roh ataupun Tuhan.
Tapi
penolong tersebut haruslah kekal.
Orang
Kristen menyatakan bahwa Roh Kebenaran tersebut adalah Roh Kudus,
tapi bila kita teliti lagi, berdasarkan Injil telah datang Roh Kudus
jauh sebelum ayat di atas.
- Roh Kudus datang pada Yohanes Pembaptis sejak di rahim ibunya (Luqaa 1:15)
- Elisabet, ibunya Yohanes pun penuh dengan Roh Kudus (Luqaa 1:41)
- Zakaria, ayah Yohannes penuh dengan Roh Kudus (Luqaa 1:67)
- Roh Kudus turun atas Simeon (Luqaa 2:25)
- Roh Kudus dalam rupa burung merpati (Luqaa 3:22)
Jadi,
siapakah Roh Kudus yang di maksud? Jika sebenarnya Roh Kudus itu
telah turun? Roh Kudus dalam iman Kristen dapat disamakan dengan Roh
Kebenaran atau Roh Allah. Sekarang lihat perbandingan ayat yang
tertera pada surat pertama yang ditulis oleh Youhanna di pulau Patmos
pada pasal 4 ayat yang pertama.
“saudara-saudaraku
yang kekasih, janganlah percaya kepada setiap roh, tetapi ujilah
roh-roh
itu, apakah mereka berasal dari Allah, sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia”
(1 Yohanes 4:1)
Disini
kata “roh-roh“ disamakan dengan “nabi-nabi’. Jadi roh yang
benar adalah nabi yang benar. Jika kita kembalikan ke dalam Youhana
14:17 disitu Roh Kebenaran ditulis dalam bahasa Yunani dengan “Pneuma
tes Aletheias”.
Kata Pneuma artinya adalah Roh. Sebagian umat Kristen menganggap
bahwa Roh disini adalah makhluk halus atau pribadi yang tidak tampak
atau Ghost.
Tapi jika Pneuma itu adalah hantu atau hal yang tidak bisa dilihat
atau tidak nyata, bagaimana kita dapat mengujinya, sesuai perintah 1
Yohanes 4:1 di atas?
Jadi,
Roh disini adalah nabi, maka Roh Kudus itu adalah Nabi Suci. Lantas
siapakah Nabi Suci itu? Disinilah kita akan ungkap siapakah Nabi
Kudus itu.
Nama
Sang Nabi
Yesus
sebenarnya telah menyebutkan nama Nabi itu di dalam wasiatnya. Di
dalam Besorah (Injil berbahasa Ibrani) menyebutkan αλλον
παρακλητον
(penolong yang lain) dengan “Melitz
Akher”.
Akher berarti “yang lain” sedangkan Melitz adalah kata ganti
pelaku untuk kata dasar “malatz (מלץ)”
yang memiliki arti menyenangkan, gembira, dan kesukaan. Dan kata ini
merupakan sinomin dari kata “Machammad (מחמד)
menurut Strong’s Hebrew Dictionary. Jadi, nama nabi suci tersebut
adalah Machammad atau Muhammad, berdasarkan kata melitz akher.
Ciri
khas Nabi itu
Roh
Kudus atau Nabi Kudus menurut Youhana 14:16-17, haruslah dapat
menyertai dengan selama-lamanya. Apakah ada Nabi yang hidup kekal?
Ada, setiap nabi hidup kekal dan menyertai dalam ajaran-ajarannya.
Seperti ajaran Musa yang kekal dalam kehidupan orang Yahudi, walaupun
ia sudah wafat. Begitu juga Muhammad, kekal dalam ajaran dan
sunnahnya.
“Kutinggalkan
untuk kamu dua perkara,
tidaklah kamu tersesat untuk selama-lamanya,
selama kamu berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan sunnah
rasulNya” (Hadits Riwayat Imam Malik).
Jadi,
Muhammad itu hidup kekal, tetapi tidak dalam daging melainkan dalam
roh, dalam ajaran dan sunnahnya.
Sekarang
kita sudah mengetahui bahwa Roh Kudus yang dimaksud Yesus adalah
seorang Nabi yang adalah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam,
bukan oknum Tuhan. Karena memang ajaran tentang Roh Kudus tidak
terdapat dalam Perjanjian Lama, dan umat Yahudi pun tidak pernah
mengetahui tentang hal ikhwal Roh Kudus, sehingga mereka tidak pernah
menunggu datangnya Roh Kudus, mereka hanya menunggu pemenuhan tiga
nubuat yaitu nubuat kedatangan Elia yang kedua kali, Mesias, dan Nabi
yang akan datang (Youhana 1:20-21). Dan tidak ada lagi yang lain. Dan
pada zaman Perjanjian Baru pun, murid- murid yang masih memiliki iman
yang kuat kepada Allah, tidak pernah mendengar akan kedatangan Roh
Kudus yang diimani orang Kristen saat sekarang ini.
Ketika
Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah
pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang
murid. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus,
ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia:
"Belum,
bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
(A’malur Rusul/ Kisah Para Rasul 19:1-2)
Namun,
mengapa Yesus mengatakan seorang nabi sebagai Roh
Kebenaran?.jawabannya adalah karena Yesus selalu memberitakan suatu
hal dan menjawab dengan perumpamaan.
“….kepadamu
telah diberitakan rahasia Kerajaan Allah, tetapi bagi orang-orang
luar, segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan supaya sekalipun
melihat mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar mereka tidak
mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun” (
Marqum 4:11-12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin bertanya tentang artikel yang bersangkutan.Silahkan cantumkan alamat email anda.Terima Kasih...